Tips menghadapi ujian

Minggu, 24 April 2011

Santai 

Percaya atau tidak, tapi hal pertama yang harus anda lakukan adalah SANTAI!!!

Hanya saja harus anda perhatikan, santai disini maksudnya adalah santai di pikiran. Jadi jangan mensugesti diri anda akan tegangnya ujian,, atau bayangan akan kegagalan.

Santai saja, jalani semuanya dengan serba biasa. Hal ini akan membuat otak anda lebih rileks, dan anda bisa lepas dalam melaksanakan ujian, seakan tidak ada beban. Otak yang rileks dan tidak tegang tentunya memiliki respon yang lebih baik ketika anda menghadapi soal2 ujian.

Persiapan Dari Jauh Hari 

Banyak yang menganggap "persiapan" itu berarti belajar dan belajar dari jauh hari. Padahal itu tidak sepenuhnya benar.

Seminggu menjelang ujian, anda harus sudah mempersiapkan semuanya. Kalau belajar, pastinya anda sudah persiapkan. Tapi bagaimana keperluan lain seperti nomor ujian, bolpoint, pensil, penghapus, rautan, bahkan pakaian yang akan anda pakai ketika hari ujian nanti. Beberapa hari sebelum ujian, pastikan anda telah tahu tempat pelaksanaan ujian, dan tempat duduk anda nanti. Jangan lupa pula rute menuju tempat ujian, dan jalan alternatif jjika ada kemacetan nanti.

Memang terdengar sepele, tapi justru yang sepele itu lah yang berbahaya dan menyebabkan kegagalan. Bayangkan ketika hari H, anda terburu buru berangkat, kemudian menemui kemacetan. Atau di tempat ujian ternyata anda tidak membawa pensil atau pensil belum di raut. Atau juga anda masih harus mencari tempat duduk anda. Hal itu akan membuat anda secara otomatis menjadi gugup, dan berpotensi menimbulkan kepanikan, yang tentu saja mempengaruhi anda menghadapi ujian.

Perhatikan Peraturan dan Ketentuan 

Disetiap penyelenggaraan ujian, pasti ada peraturan dan ketentuan yang berlaku, dan biasanya ini berbeda beda di tiap pelaksanaan ujian.

Dan ingat, sebelum anda mulai menjawab ujian, anda harus sudah memahami peraturan dan ketentuan yang berlaku di waktu ujian tersebut. Hal ini sangat penting agar anda lancar dalam menjawab soal ujian yang diberikan.

Biasanya ada ketentuan khusus dalam menjawab soal, khususnya lagi jika ujian yang anda hadapi adalah psikotest atau psikometrik. Soal jenis ini penuh jebakan dan trik yang bisa membuat anda melakukan hal yang merugikan anda tentunya. Oleh karena itu, betul betul pahami peraturan dan ketentuan ujian, toh itu untuk kebaikan anda sendiri.

Tempatkan Konsentrasi Anda dengan Tepat 

Konsentrasi itu pasti, kecuali anda punya masalah diluar ujian, pasti anda akan konsentrasi. Tapi apakah anda sudah tepat menempatkan konsentrasi anda???

Ketika anda mengerjakan soal soal ujian, kebanyakan orang akan terfokus dengan menyelesaikan ujian dengan menjawab benar sebanyak mungkin soal. Namun ketika anda menemukan soal yang menarik, dan anda yakin bisa menemukan jawabannya, anda akan terpaku dengan satu soal itu, dan berusaha keras menyelesaikannya. Dan itu adalah keputusan yang kurang tepat, atau bahkan bisa menjadi kesalahan fatal.

Fokus konsentrasi ketika anda nenprioritaskan "menyelesaikan ujian" adalah sudah tepat, dan pastikan anda selalu konsentrasi ke tujuan itu. Ketika anda menemukan soal yang anda yakin bisa menjawabnya, kemudian berputar putar di satu soal itu, akan menghabiskan waku. Beri saja tanda di soal tersebut, kemudian anda lanjut ke soal berikutnya dan seterusnya. Ketika semua soal sudah anda jawab, barulah anda kembali ke soal - soal yang sudah di tandai. Intinya, kerjakan soal yang ANDA BISA dahulu, baru kemudian ke bagian soal yang ANDA MERASA YAKIN ANDA BISA.

Persiapkan Fisik Anda 

Percaya atau tidak, tapi belakangan ini beberapa rekan saya gagal dalam ujian karena fisik mereka yang kurang siap.

Sekedar contoh saja, ketika adik saya mengikuti tes beasiswa untuk S1 di Jepang, tim penguji menempatkan mereka di salah satu ruangan yang kecil, mungkin sebesar ruang kelas sekolah yang standar. Kemudian di ruangan itu ada 2 buah AC tembok, dan 4 buah AC yang berdiri (maap, saya gak tau namanya). Bayangkan, 6 buah AC disetel dengan suhu dibawah 20 derajat, diruangan yang relatif kecil. Tentu saja para peserta akan kedinginan dan akhirnya konsentrasi mereka semua rusak.

Lain lagi teman seangkatan saya, yang kala itu sama sama mengikuti ujian masuk S1. Psikotest yang dimulai dari jam 8 pagi, dan berakhir jam 1 siang, tanpa ada istirahat, disertai dengan mungkin 1000 soal lebih yang telah kami jawab, membuat teman saya tumbang. Jam 1 ketika pengawas menyatakan ujian selesai, teman saya langsung lari ke toilet dan muntah sejadi-jadinya. Mungkin anda tidak akan percaya, tapi ini terjadi di depan mata saya.

Memang tidak diuji secara langsung, seperti disurug push up atau lari. Tapi kemampuan konsentrasi kita sangat diuji ketika fisik kita ditempa dalam keadaan yang ekstreem sepertinya menjadi standard tersendiri dalam beberapa ujian.
Istirahatlah yang cukup sebelum ujian, jaga kesehatan anda, dan minum multivitamin, agar fisik anda fit ketika mengahadapi ujian.
sumber: http://www.squidoo.com/tips-menghadapi-ujian

3 keajaiban yang tersembunyi





1. Tiger's Nesth monestery, buthan
menempel pada tepi juran pada ketinggian 900 meter. biara ini tidak terbuka untuk pengunjung .



2. ini adalah candi yang menjulang yang ditutupi hutan merambat.
3. jika kamu ingin menghindari pihak pelatih di chichen itza , menuju ek bakam dimana binatang liar outnumbers wisatawan. meskipun sebagian besar tercakup dalam vegetasi, anda dapat mendaki ke piramida besar utama.



Bung Karno pernah berkata dengan penuh kebanggaan dan juga dengan intonasi yang sangat meyakinkan, bahwa Lagu Kebangsaan yang paling “indah” dan “menggetarkan kalbu” di dunia ini adalah lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” !
Bila kita membahas tentang lagu Indonesia Raya, dapat dipastikan akan melekat disitu sebuah nama yang sangat “angker” terdengar : “Wage Rudolf Supratman”.
Sang Komponis ini dilahirkan di Jatinegara, Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903.  Hari kelahiran Soepratman, 9 Maret, oleh Megawati saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007.
Wage Rudolf Soepratman
Seperti kebanyakan orang jenius dan juga orang-orang yang berkemampuan luar biasa, maka Hidup Wage Rudolf Supratman relatif sangat singkat.   WR Supratman, meninggal dunia di usia nya yang ke 35.   Supratman, sang patriot  meninggal di kota perjuangan Surabaya dan tepat ditanggal keramat 17 Agustus 1938.   Dia meninggal, sebelum Republik Indonesia yang telah dipersiapkan lagu kebangsaan oleh nya “merdeka”.
Wage Rudolf Supratman, pahlawan nasional Indonesia, adalah merupakan putra seorang  bernama Senen.   Dari enam bersaudara, Supratman merupakan satu-satunya anak lelaki dari Pak Senen.
Masa kecilnya , ia pernah tinggal di Makassar ikut dengan kakak perempuannya.   Suami dari Roekiyem, kakaknya itu bernama Willem Van Eldik.   Dari Van Eldik inilah, WR Supratman memperoleh pelajaran musik, sehingga pandai memainkan biola dan juga menggubah lagu.
Pendidikan Supratman adalah antara lain belajar bahasa Belanda selama 3 tahun.   Berikutnya ia kemudian mengikuti noormaalschool di Makassar sampai tamat.   Dari Makassar ia pindah ke Bandung.   Di Bandung ia konon bekerja sebagai wartawan.   Di Kota Bandung inilah pada tahun 1924, di usianya yang memasuki 21 tahun, lahir lagu “Indonesia Raya”.
Pada Oktober 1928, di Jakarta, kongres pemuda melahirkan “soempah pemoeda”.   Pada kongres inilah lagu Indonesia Raya untuk pertamakali diperdengarkan di depan publik.   Sambutan yang luar biasa terhadap lagu ini muncul secara spontan dari mereka yang mendengarkannya.   Ini merupakan awal dari lagu yang kemudian menjadi lagu kebangsaan Republik Indonesia setelah RI merdeka di tahun 1945.
Sangat menyedihkan, karena sang penciptanya sendiri tiada sempat menikmati kemerdekaan negaranya yang telah ia sumbangkan lagu dengan spirit yang sangat luar biasa.  WR Supratman, meninggal dunia  tepat 7 tahun sebelum kemerdekaan,  yaitu pada tanggal 17 Agustus 1938.   Seakan dia meninggalkan wasiat tentang tanggal dan bulan keramat yang pantas diukir sebagai hari kemerdekaan.
Itulah persembahan WR Supratman bagi ibu Pertiwi !
sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/06/wr-supratman/

Tuanku imam bondjol

Tuanku Imam Bonjol (lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat 1772 - wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864), bernama asli Muhammad Shahab atau Petto Syarif, adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda, peperangan itu dikenal dengan nama Perang Padri di tahun 1803-1837. Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973 .

Tuanku Imam Bonjol dilahirkan di Bonjol, Pasaman, Indonesia pada tahun 1772.Beliau kemudiannya meninggal dunia di Manado, Sulawesi pada 6 November 1864 dalam usia 92 tahun dan dimakamkan di Khusus Lotak, Minahasa.


Tuanku Imam Bonjol bukanlah seorang Minahasa. Dia berasal dari Sumatera Barat. "Tuanku Imam Bonjol" adalah sebuah gelaran yang diberikan kepada guru-guru agama di Sumatra. Nama asli Imam Bonjol adalah Peto Syarif Ibnu Pandito Bayanuddin.

Dia adalah pemimpin yang paling terkenal dalam gerakan dakwah di Sumatera, yang pada mulanya menentang perjudian, laga ayam, penyalahggunaan dadah, minuman keras, dan tembakau, tetapi kemudian mengadakan penentangan terhadap penjajahan Belandayang memiliki semboyan Gold, Glory, Gospel sehingga mengakibatkan perang Padri (1821-1837).

Mula-mula ia belajar agama dari ayahnya, Buya Nudin. Kemudian dari beberapa orang ulama lainya, seperti Tuanku Nan Renceh. Imam Bonjol adalah pengasas negeri Bonjol.

Pertentangan kaum Adat dengan kaum Paderi atau kaum agama turut melibatkan Tuanku Imam Bonjol. Kaum paderi berusaha membersihkan ajaran agama islam yang telah banyak diselewengkan agar dikembalikan kepada ajaran agama islam yang murni.

Golongan adat yang merasa terancam kedudukanya, mendapat bantuan dari Belanda. Namun gerakan pasukan Imam Bonjol yang cukup tangguh sangat membahayakan kedudukan Belanda. Oleh sebab itu Belanda terpaksa mengadakan perjanjian damai dengan Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1824. Perjanjian itu disebut "Perjanjian Masang". Tetapi perjanjian itu dilanggar sendiri oleh Belanda dengan menyerang Negeri Pandai Sikat.

Pertempuran-pertempuran berikutnya tidak banyak bererti, kerena Belanda harus mengumpul kekuatanya terhadap Perang Diponogoro. Tetapi setelah Perang Diponogoro selesai, maka Belanda mengerahkan pasukan secara besar-besaran untuk menaklukan seluruh Sumatra Barat.

Imam Bonjol dan pasukanya tak mahu menyerah dan dengan gigih membendung kekuatan musuh. Namun Kekuatan Belanda sangat besar, sehingga satu demi satu daerah Imam Bonjol dapat direbut Belanda. Tapi tiga bulan kemudian Bonjol dapat direbut kembali. Ini terjadi pada tahun 1832.

Belanda kembali mengerahkan kekuatan pasukanya yang besar. Tak ketinggalan Gabernor Jeneral Van den Bosch ikut memimpin serangan ke atas Bonjol. Namun ia gagal. Ia mengajak Imam Bonjol berdamai dengan maklumat "Palakat Panjang", Tapi Tuanku Imam curiga.

Untuk waktu-wakyu selanjutnya, kedudukan Tuanku Imam Bonjol bertambah sulit, namun ia tak mahukan untuk berdamai dengan Belanda.Tiga kali Belanda mengganti panglima perangnya untuk merebut Bonjol, sebuah negeri kecil dengan benteng dari tanah liat. Setelah tiga tahun dikepung, barulah Bonjol dapat dikuasai, iaitu pada tanggal 16 Ogos 1837.

Pada tahun 1837, desa Imam Bonjol berjaya diambil alih oleh Belanda, dan Imam Bonjol akhirnya menyerah kalah. Dia kemudian diasingkan di beberapa tempat, dan pada akhirnya dibawa ke Minahasa. Dia diakui sebagai pahlawan nasional.

Sebuah bangunan berciri khas Sumatera melindungi makam Imam Bonjol. Sebuah relief menggambarkan Imam Bonjol dalam perang Padri menghiasi salah satu dinding. Di samping bangunan ini adalah rumah asli tempat Imam Bonjol tinggal selama pengasingannya

http://www.gudangmateri.com/2010/01/biografi-tuanku-imam-bonjol.html

Kapitan pattimura


Kapitan Pattimura yang bernama asli Thomas Matulessy, ini lahir di Negeri Haria, Saparua, Maluku tahun 1783. Perlawanannya terhadap penjajahan Belanda pada tahun 1817 sempat merebut benteng Belanda di Saparua selama tiga bulan setelah sebelumnya melumpuhkan semua tentara Belanda di benteng tersebut. Namun beliau akhirnya tertangkap. Pengadilan kolonial Belanda menjatuhkan hukuman gantung padanya. Eksekusi yang dilakukan pada tanggal 16 Desember 1817 akhirnya merenggut jiwanya.
Perlawanan sejati ditunjukkan oleh pahlawan ini dengan keteguhannya yang tidak mau kompromi dengan Belanda. Beberapa kali bujukan pemerintah Belanda agar beliau bersedia bekerjasama sebagai syarat untuk melepaskannya dari hukuman gantung tidak pernah menggodanya. Beliau memilih gugur di tiang gantung sebagai Putra Kesuma Bangsa daripada hidup bebas sebagai penghianat yang sepanjang hayat akan disesali rahim ibu yang melahirkannya.
Dalam sejarah pendudukan bangsa-bangsa eropa di Nusantara, banyak wilayah Indonesia yang pernah dikuasai oleh dua negara kolonial secara bergantian. Terkadang perpindahtanganan penguasaan dari satu negara ke negara lainnya itu malah kadang secara resmi dilakukan, tanpa perebutan. Demikianlah wilayah Maluku, daerah ini pernah dikuasai oleh bangsa Belanda kemudian berganti dikuasai oleh bangsa Inggris dan kembali lagi oleh Belanda.
Thomas Matulessy sendiri pernah mengalami pergantian penguasaan itu. Pada tahun 1798, wilayah Maluku yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda berganti dikuasai oleh pasukan Inggris. Ketika pemerintahan Inggris berlangsung, Thomas Matulessy sempat masuk dinas militer Inggris dan terakhir berpangkat Sersan.
Namun setelah 18 tahun pemerintahan Inggris di Maluku, tepatnya pada tahun 1816, Belanda kembali lagi berkuasa. Begitu pemerintahan Belanda kembali berkuasa, rakyat Maluku langsung mengalami penderitaan. Berbagai bentuk tekanan sering terjadi, seperti bekerja rodi, pemaksaan penyerahan hasil pertanian, dan lain sebagainya. Tidak tahan menerima tekanan-tekanan tersebut, akhirnya rakyat pun sepakat untuk mengadakan perlawanan untuk membebaskan diri. Perlawanan yang awalnya terjadi di Saparua itu kemudian dengan cepat merembet ke daerah lainnya diseluruh Maluku.
Di Saparua, Thomas Matulessy dipilih oleh rakyat untuk memimpin perlawanan. Untuk itu, ia pun dinobatkan bergelar Kapitan Pattimura. Pada tanggal 16 mei 1817, suatu pertempuran yang luar biasa terjadi. Rakyat Saparua di bawah kepemimpinan Kapitan Pattimura tersebut berhasil merebut benteng Duurstede. Tentara Belanda yang ada dalam benteng itu semuanya tewas, termasuk Residen Van den Berg.
Pasukan Belanda yang dikirim kemudian untuk merebut kembali benteng itu juga dihancurkan pasukan Kapitan Pattimura. Alhasil, selama tiga bulan benteng tersebut berhasil dikuasai pasukan Kapitan Patimura. Namun, Belanda tidak mau menyerahkan begitu saja benteng itu. Belanda kemudian melakukan operasi besar-besaran dengan mengerahkan pasukan yang lebih banyak dilengkapi dengan persenjataan yang lebih modern. Pasukan Pattimura akhirnya kewalahan dan terpukul mundur.
Di sebuah rumah di Siri Sori, Kapitan Pattimura berhasil ditangkap pasukan Belanda. Bersama beberapa anggota pasukannya, dia dibawa ke Ambon. Di sana beberapa kali dia dibujuk agar bersedia bekerjasama dengan pemerintah Belanda namun selalu ditolaknya.
Akhirnya dia diadili di Pengadilan kolonial Belanda dan hukuman gantung pun dijatuhkan kepadanya. Walaupun begitu, Belanda masih berharap Pattimura masih mau berobah sikap dengan bersedia bekerjasama dengan Belanda. Satu hari sebelum eksekusi hukuman gantung dilaksanakan, Pattimura masih terus dibujuk. Tapi Pattimura menunjukkan kesejatian perjuangannya dengan tetap menolak bujukan itu. Di depan benteng Victoria, Ambon pada tanggal 16 Desember 1817, eksekusi pun dilakukan.
Kapitan Pattimura gugur sebagai Pahlawan Nasional. Dari perjuangannya dia meninggalkan pesan tersirat kepada pewaris bangsa ini agar sekali-kali jangan pernah menjual kehormatan diri, keluarga, terutama bangsa dan negara ini.

3 masjid tertua di dunia

1. pertama dibangun: 622
lokasi: Madinah
negara: Arab saudi masjid quba di lingkungan terpencil madinah di arab saudi, merupakan masjid tertua di dunia. Batu pertamanya yang diposisikan oleh nabi islam muhammad pada emigrasi dari kota mekah ke madinah dan masjid ini selesai dengan temannya. Muhammad menghabiskan lebih dari 20 malam di masjid (setelah bermigrasi) berdoa qasr (sebuah doa pendek) sambil menunggu ali yang rumahnya di belakang masjid ini.
2. pertama dibangun: 622
lokasi: Madinah
negara: Arab saudi al-masjid al nabawi, yang sering disebut masjid nabi adalah sebuah masjid yang terletak di kota madinah. Sebagai tempat peristirahatan terakhir islam nabi muhammad, itu dianggap tempat paling suci kedua dalam islam oleh umat islam (yang pertama adalah masjid al-haram di mekkah). Masjid ini berada di bawah kendali penjaga dua masjid suci.
 


3. pertama dibangun: 623
lokasi: Madinah
negara: Arab saudi masjid al-qiblatain (masjid dua qiblas) adalah sebuah masjid di madinah yang secara historis penting bagi umat islam sebagai tempat dimana nabi muhammad, memimpin doa, dikatakan telah diperintahkan untuk mengubah arah shalat (kiblat) dari yerusalem ke mekah. Jadi unik yang terdapat relung doa dua (mihrabs). Baru-baru ini masjid tersebut direnovasi, menghapus niche doa tua menghadap ke yerusalem dan meninggalkan satu menghadap mekah.
http://www.gambarkeren.info/10-masjid-tertua-di-dunia/

Cut Nyak Dien



Nangroe Aceh Darussalam merupakan daerah yang banyak melahirkan pahlawan perempuan yang gigih tidak kenal kompromi melawan kaum imperialis. Cut Nyak Dien merupakan salah satu dari perempuan berhati baja yang di usianya yang lanjut masih mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda sebelum ia akhirnya ditangkap.
Pahlawan Kemerdekaan Nasional kelahiran Lampadang, Aceh, tahun 1848, ini sampai akhir hayatnya teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Wanita yang dua kali menikah ini, juga bersuamikan pria-pria pejuang. Teuku Ibrahim Lamnga, suami pertamanya dan Teuku Umar suami keduanya adalah pejuang-pejuang kemerdekaan bahkan juga Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

TJOET NJAK DIEN lahir pada 1848 dari keluarga kalangan bangsawan yang sangat taat beragama. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, uleebalang VI Mukim, bagian dari wilayah Sagi XXV. Leluhur dari pihak ayahnya, yaitu Panglima Nanta, adalah keturunan Sultan Aceh yang pada permulaan abad ke-17 merupakan wakil Ratu Tajjul Alam di Sumatra Barat. Ibunda Cut Nyak Dhien adalah putri uleebalang bangsawan Lampagar.


Sebagaimana lazimnya putri-putri bangsawan Aceh, sejak kecil Tjoet Njak Dien memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan agama. Pendidikan ini selain diberikan orang tuanya, juga para guru agama. Pengetahuan mengenai rumah tangga, baik memasak maupun cara menghadapi atau melayani suami dan hal-hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari, didapatkan dari ibunda dan kerabatnya. Karena pengaruh didikan agama yang amat kuat, didukung suasana lingkungannya, Tjoet Njak Dhien memiliki sifat tabah, teguh pendirian dan tawakal.

Tjoet Njak Dien dibesarkan dalam lingkungan suasana perjuangan yang amat dahsyat, suasana perang Aceh. Sebuah peperangan yang panjang dan melelahkan. Parlawanan yang keras itu semata-mata dilandasi keyakinan agama serta perasaan benci yang mendalam dan meluap-luap kepada kaum kafir.

Tjoet Njak Dien dinikahkan oleh orang tuanya pada usia belia, yaitu tahun 1862 dengan Teuku Ibrahim Lamnga putra dari uleebalang Lam Nga XIII. Perayaan pernikahan dimeriahkan oleh kehadiran penyair terkenal Abdul Karim yang membawakan syair-syair bernafaskan agama dan mengagungkan perbuatan-perbuatan heroik sehingga dapat menggugah semangat bagi yang mendengarkannya, khususnya dalam rangka melawan kafir (Snouck Hourgronje, 1985: 107). Setelah dianggap mampu mengurus rumah tangga sendiri, pasangan tersebut pindah dari rumah orang tuanya. Selanjutnya kehidupan rumah tangganya berjalan baik dan harmonis. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.

Jiwa pejuang memang sudah diwarisi Cut Nyak Dien dari ayahnya yang seorang pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi dengan penjajahan. Dia yang dibesarkan dalam suasana memburuknya hubungan antara kerajaan Aceh dan Belanda semakin mempertebal jiwa patriotnya.

Ketika perang Aceh meletus tahun 1873, suami Tjoet Njak Dien turut aktif di garis depan sehingga merupakan tokoh peperangan di daerah VI Mukim. Karena itu Teuku Ibrahim jarang berkumpul dengan istri dan anaknya. Tjoet Njak Dien mengikhlaskan keterlibatan suaminya dalam peperangan, bahkan menjadi pendorong dan pembakar semangat juang suaminya. Untuk mengobati kerinduan pada suaminya yang berada jauh di medan perang, sambil membuai sang buah hatinya ia menyanyikan syair-syair yang menumbuhkan semangat perjuangan. Ketika sesekali suaminya pulang ke rumah, maka yang dibicarakan dan dilakukan Tjoet Njak Dien tak lain adalah hal-hal yang berkaitan dengan perlawanan terhadap kaum kafir Belanda.

Begitu menyakitkan perasaaan Cut Nyak Dien akan kematian suaminya yang semuanya bersumber dari kerakusan dan kekejaman kolonial Belanda. Hati ibu muda yang masih berusia 28 tahun itu bersumpah akan menuntut balas kematian suaminya sekaligus bersumpah hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu usahanya menuntut balas tersebut. Hari-hari sepeninggal suaminya, dengan dibantu para pasukannya, dia terus melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda.

Dua tahun setelah kematian suami pertamanya atau tepatnya pada tahun 1880, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar, kemenakan ayahnya. Sumpahnya yang hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu menuntut balas kematian suami pertamanya benar-benar ditepati. Teuku Umar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang terkenal banyak mendatangkan kerugian bagi pihak Belanda.

Perlawanan terhadap Belanda kian hebat. Beberapa wilayah yang sudah dikuasai Belanda berhasil direbutnya. Dengan menikahi Tjoet Njak Dien mengakibatkan Teuku Umar kian mendapatkan dukungan. Meskipun telah mempunyai istri sebelumnya, Tjoet Njak Dien lah yang paling berpengaruh terhadap Teuku Umar. Perempuan inilah yang senantiasa membangkitkan semangat juangnya, mempengaruhi, mengekang tindakannya, sekaligus menghilangkan kebiasaan buruknya.
Sekilas mengenai Teuku Umar. Teuku Umar terkenal sebagai seorang pejuang yang banyak taktik. Pada tahun 1893, pernah berpura-pura melakukan kerja sama dengan Belanda hanya untuk memperoleh senjata dan perlengkapan perang. Setelah tiga tahun berpura-pura bekerja sama, Teuku Umar malah berbalik memerangi Belanda. Tapi dalam satu pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Pebruari 1899, Teuku Umar gugur.

Sejak meninggalnya Teuku Umar, selama 6 tahun Tjoet Njak Dien mengordinasikan serangan besar-besaran terhadap beberapa kedudukan Belanda. Segala barang berharga yang masih dimilikinya dikorbankan untuk mengisi kas peperangan. Cut Nyak Dien kembali sendiri lagi. Tapi walaupun tanpa dukungan dari seorang suami, perjuangannya tidak pernah surut, dia terus melanjutkan perjuangan di daerah pedalaman Meulaboh. Dia seorang pejuang yang pantang menyerah atau tunduk pada penjajah. Tidak mengenal kata kompromi bahkan walau dengan istilah berdamai sekalipun.

Perlawanannya yang dilakukan secara bergerilya itu dirasakan Belanda sangat mengganggu bahkan membahayakan pendudukan mereka di tanah Aceh, sehingga pasukan Belanda selalu berusaha menangkapnya tapi sekalipun tidak pernah berhasil.

Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh. Dengan amarah dan semangat yang menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?” (Szekely Lulofs, 1951:59).

Lama-lama pasukan Tjoet Njak Dien melemah. Kehidupan putri bangsawan ini kian sengsara akibat selalu hidup di dalam hutan dengan makanan seadanya. Usianya kian lanjut, kesehatannya kian menurun, seiring dengan bertambahnya usia, Cut Nyak Dien pun semakin tua. Penglihatannya mulai rabun dan berbagai penyakit orang tua seperti encok pun mulai menyerang. Di samping itu jumlah pasukannya pun semakin berkurang, ditambah lagi situasi yang semakin sulit memperoleh makanan. Tapi, ketika Pang Laot Ali, tangan kanan sekaligus panglimanya, menawarkan untuk menyerah sebagai jalan pembebasan dari kehidupan yang serba terpencil dan penuh penderitaan ini, Tjoet Njak Dien menjadi sangat marah. Pang Laot Ali tetap tak sampai hati melihat penderitaan pimpinannya. Akhirnya ia menghianatinya. Kepada Belanda ia melaporkan persembunyiannya dengan beberapa syarat, di antaranya jangan melakukan kekerasan dan harus menghormatinya.

Begitu teguhnya pendirian Cut Nyak Dien sehingga ketika sudah terkepung dan hendak ditangkap pun dia masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda. Pasukan Belanda yang begitu banyak akhirnya berhasil menangkap tangannya.

Ketika tertangkap wanita yang sudah tak berdaya dan rabun ini, mengangkat kedua belah tangannya dengan sikap menentang. Dari mulutnya terucap kalimat, “Ya Allah ya Tuhan inikah nasib perjuanganku? Di dalam bulan puasa aku diserahkan kepada kafir”.

Tjoet Njak Dien marah luar biasa kepada Pang Laot Ali. Sedangkan kepada Letnan Van Vureen yang memimpin operasi penangkapan itu sikap menentang mujahidah ini masih nampak dengan mencabut rencong hendak menikamnya.

Tapi walaupun di dalam tawanan, dia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan para pejuang yang belum tunduk. Tindakannya itu kembali membuat pihak Belanda berang sehingga dia pun akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. yang berati mengingkari salah satu butir perjanjiannya dengan Pang Laot Ali.

DI SUMEDANG tak banyak orang tahu perempuan ini. Tua renta dan bermata rabun. Pakaiannya lusuh, dan hanya itu saja yang melekat di tubuhnya. Sebuah tasbih tak lepas dari tangannya, juga sebuah periuk nasi dari tanah liat. Dia datang ke Sumedang bersama dua pengikutnya sebagai tahanan politik Belanda, yang ingin mengasingkannya dari medan perjuangannya di Aceh pada 11 Desember 1906.

Perempuan tua itu lalu dititipkan kepada Bupati Sumedang Pangeran Aria Suriaatmaja, yang digelari Pangeran Makkah. Melihat perempuan yang amat taat beragama itu, Bupati tak menempatkannya di penjara, tetapi di rumah H. Ilyas, seorang tokoh agama, di belakang Kaum (masjid besar Sumedang). Di rumah itulah perempuan itu tinggal dan dirawat.

Di antara mereka yang datang banyak membawakan makanan atau pakaian, selain karena mereka menaruh hormat dan simpati yang besar, juga karena Ibu Perbu tak bersedia menerima apapun yang diberikan oleh Belanda.

Keadaan ini terus berlangsung hingga 6 November 1908, saat Ibu Perbu meninggal dunia. Dimakamkan secara hormat di Gunung Puyuh, sebuah komplek pemakaman para bangsawan pangeran Sumedang, tak jauh dari pusat kota Sumedang. Sampai wafatnya, masyarakat Sumedang belum tahu siapa sesungguhnya perempuan yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat itu, bahkan hingga kemerdekaan Indonesia.

Ketika masyarakat Sumedang beralih generasi dan melupakan Ibu Perbu, pada tahun 60-an berdasarkan keterangan dari pemerintah Belanda baru diketahui bahwa Tjoet Njak Dhien, seorang pahlawan wanita Aceh yang terkenal telah diasingkan ke Pulau Jawa, Sumedang, Jawa Barat. Pengasingan itu berdasarkan Surat Keputusan No. 23 (Kolonial Verslag 1907:12). Akhirnya dengan mudah dapat dipastikan bahwa Ibu Perbu tak lain adalah Tjoet Njak Dhien yang diasingkan Belanda bersama seorang panglima berusia 50 tahun dan seorang kemenakannya bernama Teungku Nana berusia 15 tahun.

Perjuangan Tjoet Njak Dien menimbulkan rasa takjub para pakar sejarah asing, sehingga banyak buku yang melukiskan kehebatan pejuang wanita ini. Zentgraaff mengatakan, para wanita lah yang merupakan de leidster van het verzet (pemimpin perlawanan) terhadap Belanda dalam perang besar itu. Aceh mengenal Grandes Dames (wanita-wanita besar) yang memegang peranan penting dalam berbagai sektor.

sumber :
http://www.kapanlagi.com/clubbing/showthread.php?t=22593

Profile Presiden Soekarno



LATAR BELAKANG KELUARGA
Soekarno lahir 06 Juni 1901 di Surabaya dari pasangan Sukemi Sosrodihardjo(seorang guru) dan Ida ayu Nyoman Rai(bangsawan Bali) yang lebih dikenal Idayu. Mula-mula namanya Koesnososro Soekarno, tetapi karena sering sakit waktu kecil, kemudian di panggil Soekarno saja.

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
Pada usia hampir 13 tahun, Soekarno tamat sekolah Dasar Bumiputera di Mojokerto,melanjutkan kesekolah dasar Belanda dan lulus pada usia 14 tahuN dengan sekaligus mengantungi ijazah ujian calon pegawai negeri rendahan. Melanjutkan ke HBS di Surabaya dan tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto, seorang pemimpin sarekat islam, setelah lulus masuk tehnische Hoge School, Institut Teknologi Bandung, sambil terus bergerak dibidang poliyik yang dimulai sejak di Surabaya. Soekarno memimpin studi klub di Bandung bersama iskaq dan anwari, lulus lulus sebagai insinyur tahun 1925.

JENJANG KARIER
Bersama-sama dengan sartono,anwari, samsi tilaar, sujdjadi , iskak tjokroadisuryo, budiarto tjipto mangunkusumo, dan sunario, tanggal 04 Juni 1927 mendirikan perserikatan Nasional Indonesia(PNI) yang kemudian diubah menjadi Partai Nasional Indonesia(PNI). Soekarno ditangkap di Yogyakarta 29 Desember 1929, ditahan dipenjara Banceuy, diadili tahun 1930 dengan pidato pembelaan diri Indonesia menggugat, divonis penjara 4 tahun di penjara Sukamiskin. Keluar dari penjara tahun 1932, aktivitasnya membakar semangat rakyat semakin besar . di tangkap lagi dadakan karena menyebarkan risalah Mencapai Indonesia Merdeka dan diasingkan ke ende Flores. Selama 4 tahun dipengasingan ende , pada 14 Febuari 1938 dipindah ke Bengkulu. Tahun 1945 Soekarno dan Hatta sudah yakin jepang itu penjajah. Soekarno bersama Hatta mendirikan Putera(pusat tenaga Rakyat) karena jepang tahu maksudnya dibelokan untuk kemerdekaan. Seolah-olah simpati pada kemerdekaan jepang maendirikan Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 28 Mei 1945. 17 Agustus 1945 teks Proklamasi di bacakan di kediaman Soekarno. Sehari setelah Indonesia merdeka, panitia persiapan kemerdekaan kemudian mengesahkan Soekarno sebagai presiden pertama RI dan Hatta sebagai Wapres.


PRESTASI

01 juni 1945 Soekarno menyampaikan visi tentang falsafah dan dasar Negara yang kemudian dikenal sebagai hari lahir pancasila. Pada tanggal 18-25 april 1955 Soekarno membawa Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferesi Asia Afrika di Bandung. 05 juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945. 30 september 1960 Soekarno mengingatkan pembebasan Irian Barat dan direalisasikan dengan Trikora. 14 Januari 1999 mendapat tanda penghargaan lencana tugas kencana, sebagian dari sederet gelar lainya, termasuk 27 gelar doctor kehormatan.

Kepribadian dan sikap mental kartini waktu itu dan keterkaitannya dengan ''kartini-kartini sekarang'' .

Kartini masa lalu adalah kartini yang berjuang merubah mind set dari system kehidupan, pola piker, tradisi, budaya, dan lingkungan yang membatasi peran wanita dalam berbagai aspek kehidupan social, ekonomi dan politik. Mind set kehidupan masyarakat pada zaman kartini masa lalu tidak mendorong semangat para wanita untuk mengembangkan potensi diri mereka secara optimal, tapi membatasi para wanita sebatas ruang lingkup rumah tangga.
Kita semua di zaman sekarang harus hormat kepada mind set positif. Dan sikap kemanusiaan yang begitu mulia dari seorang pejuang emansipasi wanita yang bernama kartini. Kartini masa lalu telah mampu membangun mind set positif kepada kultur, lingkungan dan system keyakinan, untuk menghormati dan menghargai peran wanita di segala aspek kehidupan. Dan hasilnya di hari ini para kartini-kartini sekarang telah di akui oleh kultur, lingkungan, dan system keyakinan, untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal.
Sekarang ini semuanya tergantung pada pribadi kartini-kartini hari ini untuk mau berjuang total dalam upaya mengembangkan potensi diri sesuai mimpi dan harapan masing-masing. Percayalah bahwa tidak ada mimpi dan harapan yang tidak mungkin diraih oleh para kartini zaman sekarang, asal mau berjuang total untuk melalui sebuah proses hidup dengan rasa sabar, senang dan bahagia.
Perjuangan kartini sekarang ini adalah berpikir positif dan berjuang total, untuk menjadi pribadi-pribadi berkarakter positif yang tangguh dan konsisten dalam menghadapi setiap tantangan hidup

Sosok Kartini dan terbebasnya mitos kamu perempuan

Sosok kartini sebagai pejuang emansipasi perempuan memang sangat menimbulkan kontroversi. Penetapan tanggal kelahiran kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujuinya, mengusulkan agar tidak hanya merayakan hari kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan hari ibu, pada tanggal 22 desember. Alas an mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan kartini. Menurut mereka wilayah perjuangan kartini itu hanyalah di jepara dan rembang saja. Sedangkan mereka yang pro, mengatakan kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional.
Terlepas dari kontroversi yang ada, harus diakui, sosok kartini telah memberikan inspirasi tersendiri bagi kaum perempuan dalam memperjuangkan hak-haknya.
Di tengah atmosfer fedeolisme yang begitu mengakar dalam strata masyarakat jawa kartini tampil beda lewat pandangan-pandangan tolerannya yang begitu humaris dan menyentuh hingga ke akar-akar kemanusiawian kita. Dia tinggalkan status kepriyayian dan dengan amat sadar dia perkokoh visinya dalam memperjuangkan nasib kaumnya yang di belenggu oleh adat, koltus, dan tradisi.

Wafatnya R.A Kartini

            Sudah tahukah kamu ? bahwa R.A Kartini meninggal dunia empat hari setelah ia melahirkan putra pertamanya di usia yang ke 25 pada tanggal 17 september 1904. Nasib tragis yang menimpa kartini itu pula yang kini masih menimpa perempuan indonesia setiap tahun yang meninggal akibat kematian. R.A kartini mengalami komplikasi saat melahirkan anak pertamanya dan satu-satunya. salah satu pemicu nya adalah preeklamsia, yang hingga kini masih menjadi penyebab utama kematian ibu hamil di samping infeksi dan pendarahan.
            Teknologi pada saat itu masih sangat terbatgas sehingga putri bangsawan ini tidak bisa bertahan menghadapi komplikasi yang dia alami saat melahirkan.
            Sungguh ironis jika dibandingkan dengan kondsi zaman sekarang. ketika teknologi dan ilmu pengetahuan tersu berkembang . angka kematian ibu (AKI) di indonesia terhitung masih cukup tinggi .

Kaum wanita memperingati Hari Kartini

http://www.youtube.com/watch?v=m0dlfSOVhvU&feature=BFp&list=WL23DC749D9F2412D3&index=1

KARTINI

            Kartini, siapa yang nggak kenal kartini sih ? wanita yang mempunyai nama lengkap Raden Ayu Kartini ini, berkat dia kedudukan wanita di Indonesia menjadi sama. Kartini dilahirkan oleh keluarga bangsawan jawa, ketika jawa masih menjadi bagian dari kolonial belanda, hindia belanda.
            Kartini adalah anak kelima dari putri tertua kedua dalam keluarga sebelas, termasuk saudara setengah. Kakeknya, pangeran Ario Tjondronegoro IV, menjadi kepala kabupaten pada usia 25, sementara saudara tua sosrokartono kartini adalah seorang ahli bahasa di capai.
            Diantara mata pelajaran yang lain , kartini belajar fasih berbahasa belanda. karena kartini bisa berbahasa belanda, ia mendapatkan beberapa teman belanda. salah satunya seorang gadis bernama rosa abendanon, ia menjadi teman yang sangat dekat dengan kartini.
            Keprihatinan kartini tidak hanya dalam bidang emansipasi wanita, tetapi juga masalah masyarakatnya. kartini melihat bahwa perjuangan bagi perempuan untuk memperoleh kebebasan otonomi dan persamaan hukum itu hanya bagian dari gerakan yang lebih luas.
            Pada tahun 1964, Presiden Soekarno mengumumkan tanggal lahir kartini 21 april, sebagai hari kartini. sebuah hari libur nasional indonesia. keputusan ini telah di kritik. telah di usulkan bahwa kartini harus dirayakan dalam hubungannya dengan hari ibu indonesia, pada tanggal 22 desember sehingga pilihan kartini sebagai pahlawan nasional tidak akan membayangi wanita lain yang tidak seperti kartini, mengankat senjata untuk melawan penjajah.
            Dan sebaiknya, mereka yang mengakui pentingnya kartini berpendapat bahwa tidak hanya itu, kartini seorang feminis yang mengankat status perempuan di indonesia, dia juga seorang tokoh nasionalis, dengan ide-ide baru yang berjuang atas nama rakyat, termasuk di angkat nasional perjuangan kemerdekaan.
            Penerbitan surat-surat kartini, yang di tulis oleh seorang wanita jawa asli, menarik minat besar di belanda dan ide-ide kartini mulai mengubah cara belanda melihat perempuan pribumi di jawa. idenya juga memberi inspirasi bagi tokoh-tokoh penting dalam perjuangan untuk kemerdekaan.
            Dan dalam surat kartini menulis, pandangannya tentang kondisi sosial yang berlaku pada waktu itu. khususnya kondisi perempuan indonesia asli. sebagian besar surat-suratnya protes kecenderungan jawa budaya untuk memaksakan kendali bagi pengembangan perempuan. dia ingin wanita memiliki kebebasan untuk belajar dan belajar. dia juga menggambarkan penderitaan perempuan jawa terbelenggu oleh tradisi. tidak mampu belajar, terpencil, dan harus di persiapkan untuk berpartisipasi dalam pernikahan poligami.
            Keinginan kartini untuk melanjutkan studinya di eropa gagal, dan akhirnya dia berencana untuk belajar di belanda, berubah menjadi rencana untuk perjalanan ke batavia atas saran dari Mrs. abendanon bahwa ini akan menjadi yang terbaik bagi kartini dan adiknya rukmini .
            Namun demikian pada tahun 1903 pada usia 24 ia berencana untuk belajar menjadi guru di batavia. dalam sebuah surat kepada nyonya abendanon, kartini menulis bahwa rencana tersebut di tinggalkan karena dia ingin menikah.
            Mendekati pernikahan kartini, sikap kartini terhadap adat tradisional jawa mulai berubah. dia menjadi lebih toleran. dia mulai merasa bahwa pernikahannya akan membawa keberuntungan bagi ambisinya mengembangkan sekolah untuk wanita pribumi. dalam surat-suratnya, kartini menyebutkan bahwa tidak hanya suaminya yang terhormat mendukung keinginannya untuk mengembangkan industri ukir kayu di jepara dan sekolah bagi perempuan pribumi, tapi ia juga menyebutkan bahwa ia akan menulis buku. sayangnya ambisi ini yang belum di relalisasi sebagai akibat kematian dininya pada tahun 1904 di usia 25 .

Biografi Kartini


Nama       : Raden Ayu Kartini
TTL          : 21 April 1879 ,Jepara, central java indonesia
Meninggal : 17 September 1904
Agama      : Islam
Suami        : Raden Adipati Joyodiningrat
Ayah         : Raden Mas Sosroningrat
Ibu            : M.A Ngasirah
Kakek      : Pangeran Ario Tjondronegoro
Peran        : Emansipasi wanita
Hobi         : Membaca
http://www.biografitokohdunia.com/2010/12/biodata-r-kartini.html

Kartini-kartini generasi mendatang

Sabtu, 23 April 2011
hei hei semua, pasti tau kan Hari Kartini itu tanggal berapa  ?? iyya bener banget tanggal 21 april .. kamu tau sendiri kan gimana waktu itu kartini berjuang untuk menyamakan derajat wanita dan laki-laki ..? iya kita disini sebagai kartini generasi mendatang harus memperjuangkan itu . karena kita lah yang akan menjadi kartini-kartini hari esok . nah inilah kartini-kartini mendatang :-)